Artikel BLUD.id

RBA Masih Disusun Manual? Ini Solusi Digital yang Lebih Cepat dan Siap Audit

Syncore e-BLUD: Solusi Penyusunan RBA Digital untuk BLUDSyncore e-BLUD adalah software pengelolaan keuangan yang dirancang khusus untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Salah satu fitur unggulannya adalah modul Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) yang memungkinkan penyusunan anggaran dilakukan secara digital, valid, terdokumentasi, dan terintegrasi dengan seluruh proses keuangan. Dengan sistem ini, penyusunan RBA tidak lagi dilakukan secara manual menggunakan file terpisah. Semua proses disusun dalam format standar, tervalidasi, dan langsung terhubung ke modul penatausahaan serta pelaporan. Fitur Utama Penyusunan RBA di Syncore e-BLUDMenyusun RBA tahunan dan RBA perubahan berbasis akun kegiatan dan jenis belanjaValidasi otomatis terhadap pagu anggaran dan sumber pendanaanOtomatisasi rekap anggaran per unitDokumentasi digital per versi revisiTerintegrasi langsung dengan modul penatausahaan dan pelaporan keuangan Mengapa RBA Menjadi Kunci dalam Pengelolaan Keuangan BLUD?Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) merupakan langkah awal dalam siklus keuangan BLUD. Dokumen ini menjadi dasar pelaksanaan anggaran, penatausahaan keuangan, hingga evaluasi kinerja. Sayangnya, masih banyak BLUD yang menyusun RBA secara manual, tidak terstruktur, dan terpisah-pisah antar unit.Hal ini menimbulkan sejumlah konsekuensi:Rencana tidak sinkron dengan realisasiRevisi anggaran sulit dilakukan secara tepat waktuData tidak terdokumentasi secara utuhProses pelaporan dan audit menjadi tidak efisien Masalah Umum dalam Penyusunan RBA ManualBerdasarkan pengalaman pendampingan Syncore Indonesia di berbagai daerah, berikut masalah yang sering ditemukan:File disusun oleh masing-masing unit tanpa format bakuTidak tersedia sistem validasi terhadap batas belanja atau sumber pendanaanSulit menyesuaikan perubahan anggaran secara cepatDokumen tidak terdokumentasi secara digital dan menyulitkan pelacakan saat audit Manfaat Penggunaan Syncore e-BLUD dalam Penyusunan RBAPenggunaan fitur RBA dalam sistem Syncore e-BLUD memberikan manfaat langsung yang dirasakan oleh tim keuangan maupun pimpinan BLUD, antara lain:Akurasi tinggi dalam penginputan dan penghitungan anggaranProses penyusunan lebih cepat dan efisienKemudahan melakukan perubahan RBA berdasarkan dinamika lapanganData terdokumentasi dan siap ditelusuri setiap saatTerhubung langsung dengan pelaksanaan anggaran dan pelaporan keuangan Dari RBA yang Tertib Menuju BLUD yang AkuntabelDigitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. RBA adalah fondasi dari seluruh proses keuangan BLUD. Dengan menyusun RBA secara digital menggunakan Syncore e-BLUD, instansi Anda akan bekerja lebih efisien, akurat, dan siap audit. Syncore e-BLUD telah digunakan oleh ribuan instansi BLUD di Indonesia untuk membangun sistem keuangan yang tertib dan terintegrasi sejak tahap perencanaan. Ingin Mencoba Fitur RBA Digital di Syncore e-BLUD?Coba langsung demonya melalui tautan berikut:https://demo.blud.idHubungi tim kami untuk informasi lebih lanjut:081 804 900 800 (Partnership BLUD)

Cilegon Menata Layanan Sampah: Sinergi BLUD, Aplikasi, dan Energi Terbarukan

Kota Cilegon terus menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam sektor pengelolaan sampah. Salah satu inisiatif yang menarik perhatian adalah peluncuran aplikasi Jerapah (Jemput Ragam Sampah) oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon. Aplikasi ini mempermudah masyarakat dalam melaporkan sampah liar dan menjadwalkan pengambilan sampah terpilah yang bernilai guna. Ini adalah langkah positif dalam mendorong digitalisasi layanan publik lingkungan yang lebih efisien dan partisipatif. Namun, keberhasilan inovasi semacam ini tidak berdiri sendiri. Fondasi penting telah lebih dulu dibangun melalui transformasi UPT TPSA Bagendung menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dalam hal ini, Syncore Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi mitra pendamping Pemerintah Kota Cilegon dalam proses transformasi kelembagaan tersebut, termasuk dalam penguatan aspek tata kelola dan manajemen layanan persampahan.Transformasi menjadi BLUD bukan sekadar perubahan administratif, melainkan pembaruan menyeluruh dalam cara kerja: mulai dari fleksibilitas anggaran, orientasi pada kinerja, hingga kapasitas untuk membangun kemitraan yang berkelanjutan. Pengelolaan persampahan kini tidak lagi semata-mata dijalankan berdasarkan rutinitas birokratis, tetapi sebagai unit layanan publik yang mampu bergerak adaptif, profesional, dan berbasis kebutuhan masyarakat. Dengan kelembagaan BLUD yang telah terbentuk, integrasi inovasi digital seperti aplikasi Jerapah menjadi lebih bermakna. Sistem pelaporan, pengangkutan, dan pelayanan lapangan bisa didukung oleh infrastruktur manajemen yang akuntabel dan transparan. Kombinasi antara sistem digital dan kelembagaan kuat seperti ini membuka peluang perbaikan layanan yang berkelanjutan.Selain digitalisasi dan kelembagaan, langkah strategis lain yang patut diapresiasi adalah kerja sama Kota Cilegon dengan PT PLN dalam pengembangan bahan bakar alternatif dari sampah untuk program cofiring. Upaya ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya dipandang sebagai tanggung jawab kebersihan, tetapi juga sebagai bagian dari kontribusi daerah terhadap agenda transisi energi nasional dan pengurangan emisi karbon. Kerja sama ini tentu menuntut kesiapan sistem dari hulu ke hilir mulai dari pengumpulan, pemilahan, hingga pengolahan sampah yang konsisten dan berkualitas. Di sinilah peran BLUD menjadi sangat strategis: memastikan layanan berjalan stabil, pembiayaan operasional dapat dikelola dengan baik, dan indikator kinerja dapat terus dimonitor untuk menjamin mutu pasokan ke sektor industri energi. Sebagai mitra yang mendampingi langsung proses transformasi UPT TPSA Bagendung menjadi BLUD, kami menyaksikan secara langsung komitmen kuat dalam membangun sistem layanan pengelolaan sampah yang bukan hanya efisien, tetapi juga visioner. Cilegon telah menunjukkan bahwa tata kelola kelembagaan, pemanfaatan teknologi, dan kolaborasi lintas sektor bukan hal yang saling terpisah, melainkan bagian dari satu ekosistem pelayanan publik yang saling memperkuat. Ini adalah contoh baik bagaimana daerah dapat mengelola isu lingkungan dengan pendekatan yang sistemik, terukur, dan berpihak pada masa depan.Sumber: https://www.berita.cilegon.go.id/baca/Digitalisasi-Pengelolaan-Sampah,-DLH-Cilegon-Dorong-Kelurahan-Gunakan-Aplikasi-Jerapah/20250507/Nzk2

Strategi berdasarkan analisis bisnis dalam dokumen Renstra

Pembahasan sebelumnya telah menjelaskan pentingnya strategi dan analisis bisnis dalam penyusunan dokumen Rencana Strategis (Renstra) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Strategi yang dirumuskan mencerminkan arah jangka menengah sebuah unit BLUD dalam menjawab tantangan internal maupun eksternal. Strategi ini menjadi landasan utama untuk menetapkan prioritas program, tujuan layanan, dan indikator kinerja yang terukur. Namun, strategi yang baik tidak akan memberikan dampak maksimal tanpa diikuti oleh penyusunan arah kebijakan yang tepat, sehingga keduanya harus berjalan secara terpadu.Setelah strategi ditetapkan melalui proses analisis situasi dan perumusan visi misi, tahap selanjutnya dalam dokumen Renstra adalah penyusunan arah kebijakan. Arah kebijakan berfungsi sebagai penghubung antara strategi dan implementasi program yang akan dijalankan. Dalam konteks Renstra BLUD, arah kebijakan menetapkan langkah-langkah prioritas yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran strategis. Kebijakan ini juga menjadi dasar dalam perumusan rencana kerja tahunan, alokasi sumber daya, dan pengambilan keputusan selama periode lima tahun Renstra.Arah kebijakan dapat diartikan sebagai pernyataan operasional dari strategi yang bersifat lebih rinci dan aplikatif. Jika strategi menggambarkan what to achieve, maka arah kebijakan menjawab how to achieve it. Dalam dokumen Renstra, arah kebijakan harus mencerminkan pilihan-pilihan taktis yang disesuaikan dengan kondisi riil BLUD, termasuk ketersediaan SDM, infrastruktur, dan dukungan regulasi. Oleh karena itu, setiap arah kebijakan harus disusun selaras dengan strategi utama agar pencapaian visi dan misi dapat berjalan dengan efektif.Terdapat korelasi yang sangat erat antara strategi dan arah kebijakan dalam dokumen Renstra BLUD. Strategi tanpa arah kebijakan akan menjadi narasi yang tidak operasional, sementara arah kebijakan tanpa strategi akan kehilangan orientasi jangka panjang. Oleh karena itu, penyelarasan antara kedua hal tersebut menjadi indikator utama dalam memastikan bahwa dokumen Renstra benar-benar menjadi alat manajerial, bukan hanya sekedar dokumen administratif. Koherensi antara strategi dan arah kebijakan ini penting untuk menjamin efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program di lingkungan BLUD.Jika arah kebijakan tidak disusun selaras dengan strategi, maka akan timbul berbagai kendala dalam pelaksanaan kegiatan BLUD. Kendala tersebut diantaranya program kerja menjadi tidak fokus, anggaran tidak tepat sasaran, dan kinerja sulit dievaluasi secara objektif. Ketidaksesuaian ini juga dapat menghambat capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), serta melemahkan posisi BLUD dalam penilaian akuntabilitas publik. Oleh karena itu, penting bagi setiap penyusun Renstra BLUD untuk memahami prinsip dasar perencanaan strategis yang terintegrasi dan konsisten, mulai dari perumusan strategi hingga penyusunan arah kebijakan secara sistematis dan terarah.Dari fenomena ini, Syncore BLUD bersama dengan pakar BLUD hadir untuk membantu menyelaraskan antara strategi dengan arah kebijakan dalam dokumen Renstra. Syncore BLUD memiliki layanan pendampingan penyusunan dokumen Renstra serta pelatihan penyusunan renstra dengan tujuan untuk memudahkan setiap instansi BLUD dalam menyusun dokumen Renstra. Dengan pelatihan dan Pendampingan Dokumen Renstra ini, kami mengharapkan permasalahan terkait korelasi antara strategi dan arah kebijakan dalam dokumen Renstra dapat dipecahkan dengan baik.

Dokumen Rencana Strategis BLUD: Pilar Utama Menuju Pelayanan Unggul

Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan efisiensi pengelolaan keuangan, konsep Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) menjadi salah satu solusi strategis. Untuk dapat bertransformasi menjadi BLUD, sebuah unit kerja perangkat daerah harus memenuhi berbagai persyaratan, salah satunya adalah penyusunan dokumen Rencana Strategis (Renstra). Dokumen ini bukan sekadar formalitas, melainkan fondasi penting yang akan mengarahkan seluruh operasional dan pengembangan BLUD ke depan.Dokumen Rencana Strategis BLUD memegang peranan krusial sebagai salah satu dokumen persyaratan administratif BLUD yang fundamental. Tanpa Renstra yang komprehensif dan terukur, arah pengembangan layanan dan pengelolaan keuangan BLUD akan menjadi tidak jelas. Keberadaannya memastikan bahwa BLUD memiliki visi jangka menengah yang terencana dengan baik, selaras dengan tujuan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan efisiensi anggaran.Untuk memahami lebih dalam, Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah memberikan definisi yang jelas mengenai dokumen Rencana Strategis. Berdasarkan peraturan tersebut, Rencana Strategis BLUD diartikan sebagai perencanaan 5 (lima) tahun yang disusun untuk menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis. Dokumen ini juga harus mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat pengguna layanan.Muatan Esensial dalam Dokumen Rencana Strategis BLUDSebuah dokumen Rencana Strategis BLUD yang berkualitas harus mencakup beberapa komponen inti yang saling terkait, memastikan perencanaan yang holistik:Rencana Pengembangan LayananBagian ini merinci bagaimana BLUD akan meningkatkan kualitas, cakupan, dan inovasi layanannya. Ini termasuk analisis kebutuhan pasar atau masyarakat, target peningkatan mutu, serta strategi untuk mencapai standar pelayanan minimal yang ditetapkan atau bahkan melampauinya. Inovasi layanan menjadi kunci agar BLUD tetap relevan dan kompetitif.Strategi dan Arah KebijakanKomponen ini menjelaskan pendekatan dan langkah-langkah taktis yang akan diambil BLUD untuk mencapai visi dan misinya. Ini mencakup penetapan prioritas, alokasi sumber daya yang efektif, serta bagaimana BLUD akan merespons perubahan lingkungan eksternal. Arah kebijakan menjadi panduan dalam pengambilan keputusan strategis.Rencana Program dan KegiatanMerupakan penjabaran lebih detail dari strategi dan arah kebijakan ke dalam program dan kegiatan operasional. Setiap program harus memiliki tujuan yang jelas, indikator keberhasilan yang terukur, target waktu, serta penanggung jawab pelaksanaan. Ini memastikan setiap rencana dapat diimplementasikan dengan baik.Rencana KeuanganBagian ini memuat proyeksi pendapatan, belanja, dan sumber pendanaan BLUD selama lima tahun ke depan. Rencana keuangan harus realistis, didukung oleh analisis yang kuat, dan menunjukkan upaya BLUD menuju kemandirian finansial serta efisiensi pengelolaan anggaran.Bagi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang akan bertransformasi dan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD), penyusunan dokumen Rencana Strategis memiliki kekhususan. Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, Renstra UPTD yang akan menjadi BLUD ini disusun sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Setelah dinyatakan memenuhi nilai minimum persyaratan administratif secara keseluruhan, dokumen Rencana Strategis ini kemudian ditetapkan melalui Peraturan Kepala Daerah (Perkada).Dokumen Rencana Strategis BLUD adalah instrumen vital yang tidak hanya memenuhi persyaratan administratif, tetapi juga menjadi peta jalan bagi BLUD untuk mewujudkan tata kelola yang baik, meningkatkan mutu layanan secara berkelanjutan, dan mencapai kemandirian finansial demi pelayanan publik yang optimal. Syncore Indonesia melalui BLUD.id berkomitmen mendukung peningkatan kualitas perencanaan strategis BLUD. Oleh karena itu, kami siap memberikan pendampingan profesional dan terstruktur dalam penyusunan dokumen Renstra. Untuk membahas solusi strategis dalam menyusun Renstra yang efektif, aplikatif, dan berdampak nyata bagi organisasi serta masyarakat, silahkan menghubungi BLUD.id.

Keuangan BLUD Masih Manual? Saatnya Bertransformasi dengan Sistem Digital Terintegrasi

Mengapa Digitalisasi Keuangan BLUD Menjadi Kebutuhan Mendesak?Banyak instansi BLUD masih menggunakan proses manual untuk menyusun RBA, mencatat realisasi penerimaan dan pengeluaran, hingga menyusun laporan keuangan. Metode ini tidak hanya menyita waktu, tetapi juga rentan kesalahan dan sulit untuk diaudit.Beberapa kendala yang sering muncul:Data RBA tidak sinkron dengan realisasi.Pelaporan dilakukan secara terpisah, sehingga perlu melakukan konsolidasi antar laporan secara manual.Penyusunan laporan sering terlambat atau tidak sesuai regulasi.Tidak ada dashboard monitoring yang bisa dipantau pimpinan secara real-time.Solusi dari Syncore Indonesia: Software Keuangan BLUD TerintegrasiSyncore Indonesia menghadirkan software keuangan BLUD berbasis digital yang menyatukan seluruh proses keuangan BLUD ke dalam satu sistem yang terintegrasi, dari perencanaan, penatausahaan, hingga pelaporan keuangan.Fitur Utama:Perencanaan Bisnis dan AnggaranMenyusun RBA, perubahan anggaran, hingga prognosis menjadi lebih mudah, akurat, dan terdokumentasi.Penatausahaan KeuanganPencatatan penerimaan dan pengeluaran dilakukan secara sistematis, lengkap dengan dokumen sumber otomatis.Pelaporan KeuanganLaporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan bisa dihasilkan secara otomatis dan siap untuk diaudit oleh pemeriksa eksternal pemerintah.Pelaporan KinerjaPenyusunan laporan kinerja BLUD menjadi lebih sistematis dan terdokumentasi. Indikator capaian kinerja dapat dikaitkan langsung dengan output anggaran dan realisasi keuangan, sehingga memudahkan dalam evaluasi efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan layanan.Konsolidasi LaporanDengan sistem digital, laporan dari berbagai unit atau instansi BLUD dapat dikonsolidasikan secara otomatis. Fitur ini sangat bermanfaat bagi Pembina BLUD (misalnya Dinas terkait dan BPKAD) untuk melakukan monitoring dan evaluasi kinerja keuangan secara menyeluruh dan real-time antar unit layanan.Keunggulan Software Syncore e-BLUDTerintegrasi dari hulu ke hilir, sehingga data tidak perlu input ulang.Sesuai regulasi terkait BLUD dan standar akuntansi pemerintah.Memudahkan audit karena laporan terstandar dan terdokumentasi dengan baik.Pimpinan dapat melihat kinerja keuangan kapan saja.Implementasi didampingi oleh tim konsultan dari Syncore Indonesia.Apa Kata Mereka yang Sudah Menggunakan?"Materi dan pembekalan yang kami terima sangat luar biasa dalam pengelolaan keuangan atas pengeluaran arus pendapatan puskesmas melalui BLUD dengan aplikasi keuangan dan laporan-laporan keuangan yang sudah difasilitasi. Aplikasi ini sangat mempermudah kami menuju penerapan PPK BLUD Puskesmas di Kabupaten Wonogiri."- Yeria Heru Indarti, SSIT, MMKepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Dinkes Wonogiri"Materinya bagus dan lebih mengarah ke implementasi langsung dengan aplikasi BLUD. Semoga selalu jaya tim Syncore."- Dina SeptianiUPT Puskesmas Perawas, Dinas Kesehatan Kabupaten BelitungSiap Beralih ke Sistem Digital?Software keuangan BLUD dari Syncore Indonesia telah membantu banyak BLUD di Indonesia menjadi lebih akuntabel, efisien, dan siap menghadapi audit. Sekarang giliran Anda.Coba langsung demonya di sini: https://demo.blud.idHubungi kami untuk informasi lebih lanjut: 081 804 900 800 (Partnership BLUD)

Perjalanan Syncore Indonesia Mendampingi Penyusunan Dokumen Administratif UPTD Pengelolaan Persampahan Wilayah III Kabupaten Bekasi

Pada tahun 2024, Syncore Indonesia melalui BLUD.id diberikan kesempatan untuk melakukan penyusunan dokumen administratif sebagai syarat penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk UPTD Pengelolaan Persampahan Wilayah III DLH Kabupaten Bekasi. Proyek ini menjadi salah satu tonggak penting bagi Syncore Indonesia dalam mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik di Indonesia.Proses penyusunan dokumen administratif ini dimulai pada bulan Juli 2024 dan berhasil diselesaikan pada bulan Oktober 2024. Dalam kurun waktu tersebut, Syncore Indonesia menghadapi beberapa tantangan yang cukup berat. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya data yang tersedia dari pihak UPTD untuk menyusun laporan proyeksi keuangan. Kekurangan data ini juga berdampak pada penyusunan dokumen rencana strategis, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari persyaratan BLUD.Namun, kendala tersebut tidak membuat Syncore Indonesia mundur. Dengan semangat kerja keras dan komitmen untuk memberikan solusi terbaik, tim Syncore Indonesia melakukan berbagai upaya untuk memastikan proses penyusunan dokumen berjalan dengan lancar. Koordinasi intensif dilakukan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi dan tim IPCI, guna memastikan kelengkapan data yang dibutuhkan. Pengumpulan data sekunder, wawancara langsung, dan validasi data dilakukan dengan teliti agar dokumen yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan.Walaupun menghadapi tantangan besar dalam hal keterbatasan data, tim Syncore Indonesia tidak pernah kehilangan fokus. Pendekatan yang sistematis dan kolaborasi yang solid dengan pihak-pihak terkait akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa. Pada bulan Oktober 2024, seluruh dokumen administratif yang diperlukan untuk penerapan BLUD selesai disusun dan dikirimkan ke tim IPCI untuk proses lebih lanjut.Keberhasilan ini merupakan salah satu bukti nyata dari kemampuan Syncore Indonesia dalam memberikan pendampingan profesional di bidang pengelolaan sampah. Meski menghadapi berbagai tantangan, tim kami tetap dapat menyelesaikan proyek dengan hasil yang memuaskan dan tepat waktu.Proyek ini juga menjadi pencapaian penting dalam perjalanan Syncore Indonesia di sektor pengelolaan sampah. Dengan pengalaman ini, Syncore Indonesia semakin dipercaya sebagai ahli dalam manajemen pengelolaan sampah, dan kami yakin bahwa pengelolaan sampah di setiap daerah di Indonesia bukan lagi menjadi masalah yang sulit untuk diatasi.

Jumlah Viewers: 522